Orang-orang cenderung menganggap bahwa motor cross atau motor trail hanya identik dengan balapan di sirkuit dengan gundukan tanah tinggi, beradu cepat disertai lompatan-lompatan tinggi di arena balapan yang penuh dengan lumpur yang kotor. Dulu saya juga beranggapan seperti itu, tapi beberapa tahun belakangan setelah saya mengikuti event petualangan dengan motor cross di kampung halaman, saya jadi tahu bahwa ada hal yang lebih mengasyikan dari pada mengikuti balapan yang membosankan hanya muter-muter di sirkuit. Istilah populernya adalah Trail Adventure, menaklukan medan offroad dengan motor trail. Seperti kita ketahui beberapa tahun ini sangat banyak event-event yang diselenggarakan untuk trail adventure ini, hampir disetiap daerah ada dan pesertanya selalu membludak. Bagi kaum adam, bisa menaklukan medan offroad dan berkotor-kotor ria penuh dengan lumpur adalah suatu kenikmatan tersendiri. Disamping bisa melihat pemandangan menakjubkan disepanjang jalan.
Saya sendiri sebenarnya bisa dikatakan tidak sengaja bisa mengenal olah raga ekstrem ini. Hal ini bermula dari adanya beberapa pejabat di kota kelahiran saya yang hobi olah raga tersebut dan mulai menggerakan para penggemar motor trail untuk ikut berpartisipasi. Antara lain dengan menggelar kejuaraan daerah motor cross yang diikuti crosser-crosser nasional menyebabkan motor cross mulai dikenal di masyarakat kota saya tinggal. Apalagi waktu itu sirkuit balapan dibuat di seputar daerah wisata pantai di kota kelahiran saya sehingga makin banyak masyarakat yang tertarik untuk melihat.
Setelah saya lulus kuliah, saya diwajibkan magang sambil menunggu penempatan definitif saya keluar dari Kantor Pusat. Karena masih anak magang ya saya putus kan untuk magang di kantor di kampung saya saja. Tentu saja pertimbangan ekonomis lah yang menjadi penentu utama, selain belum punya penghasilan memadai, magang di kantor dekat rumah, membuat saya tidak mengeluarkan biaya untuk sewa kost dan untuk makan. Mendengar ada kejuaraan daerah motor cross diselenggarakan di kota kecil saya itu membuat saya tersentik ingin mencari info lebih lanjut. Maklum saja di kota kelahiran saya ini sangat jarang ada event besar digelar, kecuali kalau tahun baru atau pas hari ulang tahun kabupaten, itu pun paling hanya dangdutan di alun-alun sama pesta kembang api. Pas saya lagi berusaha nyari tahu ada info tentang lomba motor cross tiba suatu hari datanglah satu motor trail merah ke rumah. Sebuah motor trail merah besar dengan ban khusus untuk offroad terparkir rapi di garasi rumah saya, siapa yang bawa ya? pikir saya waktu itu.
Ternyata bapak saya yang membeli motor tersebut dan bapak berencana untuk ikut pertandingan balap motor cross yang akan digelar itu! Tentu saja saya kaget waktu mendengar keikutsertaan bapak, maklum saja bapak sudah sepuh dan bukan pembalap pula kok bisa-bisanya ikut kejuaraan motor cross. Selidik punya selidik ternyata keikutsertaan bapak tentu saja tidak masuk ke kelas para crosser profesional tapi kelas eksebisi atau kelas hiburan saja hahaha. Jadi di kejuaran itu ada beberapa kelas yang diperlombakan seperti pemula, kelas untuk crosser daerah, sampai kelas nasional dan kadang di selingi kelas eksebisi seperti yang akan diikuti bapak. Maka mulai juga lah bapak membeli peralatan-peralatan balapan, seperti helm, sepatu khusus untuk motor cross, baju serta pelindung badan. Saya yang waktu itu tidak teralu antuisias mulai tertarik juga untuk mencoba, tetapi karena sifatnya kejuaraan ya harus diikuti oleh para pembalap profesional sehingga tentu saja saya tidak bisa turut serta. Sedangkan bapak sendiri ikut karena mendapat undangan untuk bisa turut berpartisipasi di kelas eksebisi dan khusus yang diatas 40 tahun. Kejuaraan motor cross itu di selenggarakan dalam beberapa hari, waktu itu di kelas yang diikuti oleh bapak, yaitu kelas eksebisi beliau berhasil menjadi juara dua, wuih mantab jaya. Hal itu semakin membuat saya kepengen untuk ikut event selanjutnya dan harapan saya akan adanya event lanjutan benar-benar terkabul dengan diselenggarakannya Trail Adventure oleh Polres setempat. Saya mendapat info kalau Pak Kapolresnya waktu itu adalah penggila olah raga ini jadi dialah berinisiatif untuk menggelar event besar ini.
Kira-kira beberapa minggu sebelum event digelar, tiba-tiba di garasi rumah ada pendatang baru. Dialah Kawasaki KLX 150, motor trail hijau si gagah. Sebelumnya saya tidak tahu kalau motor ini akan datang, tapi bapak juga lah yang membawa motor ini ke rumah. Saya pikir saya nanti akan menunggangi si merah tapi ternyata diganti yang lebih ‘gahar”.
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar